DP, Bengkulu – Beberapa hari lakukan penelitian dan observasi di laut Enggano teatnya di Desa Banjar Sari dan Kahyapu, saat dikonfirmasi oleh media Daerahpost.com Dr. Rozirwan, S.Pi, M.Sc menyampaikan bahwa pada hari ini 17/09/2023 merupakan hari terakhir dipulau Enggano via kapal perintis ke Bengkulu setelahitu ke Palembang, Dr. Rozirwan, S.Pi, M.Sc menyampaikan
“Enggano sangat bagus dan menarik, manurut saya Enggano ini komplek sekali, masyarakatnya ramah dan rukun, saling menghargai antar satu sama lainnya serta terdapat hutan, kebun dan pantai. sisi kelautannya saya hanya ingin mengatakan bahwa Enggano ini masih asri dan lestari, alangkah baiknya ini kita bersama-sama menjaga, agar ekosistem biota air laut Enggano tetap terjaga dengan baik. Untuk diskripsi setelah melakukan observasi nanti silahkan konfirmasi ke adek-adek mahasiswa yang ikut penelitian”.
ujar Dr. Rozirwan, S.Pi, M.Sc selaku dosen sekaligus sebagai ketua jurusan Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Sriwijaya sambil memberi kesempatan kebebasan kepada mahasiswanya menyampaikan deskripsi
terpisah seorang mahasiswi mewakili HIMAIKEL UNSRI atas nama Angeline menyampaikan Usai melakukan observasi di laut Enggano
“saat ini kondisi terumbu karang di laut Enggano masih asri dan terjaga, demikian juga dengan padang lamun yang ada di laut Enggano, akan tetapi jika kedepannya pulau Enggano dijadikan Objek Wisata tentu pemerintah juga perlu mempertibangkan kondisi ekosistem terumbu karang dan lamun, kondisi padang lamun mempuyai hubungan yang sangat erat dengan kelangsungan hidup masyarakat Enggano, lebih lagi kaitannya dengan masyarakat nelayan, Kerusakan lamun menyebabkan beberapa kerugian, misalnya berkurangnya jumlah dan jenis ikan. Jumlah dan jenis ikan jelas bisa berkurang jika lamun tergerus, karena lamun merupakan tempat berkumpulnya ikan, sehingga nantinya akan mempengaruhi pendapatan para nelayan”
tutup Angeline. (Red)