daerahpost.com, Bengkulu Utara-Masyarakat Desa Padang Bendar, Kecamatan Hulu Palik, Kabupaten Bengkulu Utara, geram atas ulah oknum-oknum yang diutus perusahaan, seakan masing-masing ingin lepas tanggung jawab, (10/05/2024).
MW salah seorang warga sekitar tower, yang rumahnya tidak jauh dari tower yang baru dibangun, hanya berjarak sekitar 50 meter dari tower. Kepada awak media, MW menyampaikan,
“Kami harus berbuat apa sekarang ini, karena sejak ada tower ini, petir sangat kerap menyambar tower ini, sedangkan kami belum mengantongi surat perjanjian dengan pihak perusahaan, apa bila nanti barang-barang elektronik dan hewan ternak tetap menjadi korban bila petir kembali menyambar. Karena dua hari yang lalu petir kembali menyambar, salah seorang warga sini atas nama Ulul tersentrum petir, syukurnya tidak sampai menciderai,” terang MW kepada awak media
lanjut MW, “Sejak ada tower ini, kami sangat merasa tidak nyaman, diwaktu ada petir, kami selalu merasa takut, kemudian kamipun merasa dimanfaatkan, bukan hanya spesipikasi barang elektronik kami yang menurun, akan tetapi juga barang elektronik milik kami yang lama juga dibawa oleh pihak perusahaan.” beber MW
lebih lajut MW menerangkan, “Meskipun saudara Yuda dari pihak vendor mengatakan bahwa dua minggu mendatang akan dilaksanakan acara serah terima dari vendor dengan pemilik perusahaan, saya tidak yakin serah terima yang dimaksud akan dilakukan di lokasi Tower ini, saudara Yuda mengatakan silahkan sampaikan waktu serah terima nanti jika warga ingin protes atau komplen,” tukas MW
Setelah mendengar kabar bahwa barang elektronik milik warga yang rusak telah diganti, maka awak media meninjau ke rumah-rumah warga yang sebelumnya telah disurvey oleh pihak perusahaan terhadap kerusakan barang elektronik warga dampak petir. Tepatnya saat dirumah warga inisial WH, awak media melihat adanya ketidak sesuaian antara catatan survey kerusakan dengan barang yang diganti. Karena pada saat disurvey, sesuai catatan terdapat tiga jenis barang elektronik milik WH yang rusak, yaitu 1 unit TV, 1 Unit Set Top Box dan 1 unit Kulkas, namun yang digantikan hanya Set Top Box dan TV, sedangkan kulkas tidak di ganti. Saat itu pula awak media mencoba konfirmasi kepada oknum Nogi yang turut survey dan juga dikabarkan turut mengantarkan barang elektronik pengganti, namun Nogi enggan angkat telp.
Saat ditanyakan apakah ada penjelasan dari petugas perusahaan kenapa kulkas milik WH tidak diganti, WH hanya menerangkan bahwa sempat komplen, namun ia diserahkan uang dua ratus ribu rupiah untuk biaya memperbaiki kulkas miliknya yang rusak.
“Itulah kami ini merasa ditipu dan merasa dimanfaatkan, kami juga sebenarnya merasa heran, kenapa mesti datangnya hampir tengah malam, seolah-olah tergesa – gesa tidak ingin diketahui banyak orang. Terkait kulkas, kemarin saya juga sempat nanya kenapa kulkas tidak digantikan, sedangkan kulkas milik saya itu memang rusak bersamaan dengan TV da Set Top Box dampak petir kemarin. Namun pihak perusahaan hanya memberikan uang Dua Ratus Ribu, untuk biaya perbaikan kulkas, sedangkan rumah sebelah Kulkas dan Freezernya diganti baru, bisa jadi laporan ke atasannya kulkas saya sudah diganti” terang WH
Selanjutnya awak media juga mendatangi rumah warga inisial AG, kerena kebetulan saudara Yuda yang mengaku dari pihak PT. Martumbur Bersama Abadi berada dirumah tersebut, saat Yuda diwawancarai oleh awak media, Yuda membenarkan bahwa semalam berkisar pukul 22.30 WIB barang elektronik sudah digantikan, namun saat ditanyakan yang menggantikan barang tersebut pihak PT. Martumbur Bersama Abadi atau pihak PT. Dayamitra Telekomunikasi Tbk, Yuda mengatakan ia tidak tahu mereka dari pihak mana, bahkan orang-orang yang datang tersebut, sama sekali ia tidak mengenali.
“ia memang semalam ada yang datang, untuk menggantikan barang yang rusak. Kalau yang datang itu utusan siapa, saya tidak tahu, apakah dari PT kami atau dari mitratel, kalau orang-orangnya saya enggak kenal pak, dua minggu lagi ini akan dilakukan serah terima di sini (menunjukan arah tower), serah terima dari kami ke mitratel lalu dari mitratel ke Telkomsel, nanti akan melibatkan Pemerintah Desa sini juga, tadi pagi juga ada pak Sumantri datang ke sini, dia juga komplen, karena meteran listriknya juga rusak dampak petir, silahkan kalau memang warga mau komplen sampaikan aja nanti. kalau tanggalnya saya juga belum tahu pak, setelah ini semua sudah saya rapikan, dari kantor bilang mau serah terima, ya sudah waktu itu juga mungkin langsung lakukan serah terima.” tutup Yuda
Berdasarkan informasi dari warga sekitar, Sejak tanggal 05 April 2024, petir kerap menyapa wilayah Desa Padang Bendar, sejak dibangunnya tower yang dikerjakan oleh PT. Martumbur Bersama Abadi, masih saja merugikan warga. Berikut nama warga dan Jenis Kerugian yang belum digantikan oleh pihak perusahaan:
1. Sabani, Sapi Mati Sapi Induk Bunting
2. Loso, TV dan Set Top Box
3. Sutrisno, TV dan Set Top Box
4. Young, TV dan Set Top Box
5. Iskandar Alias Kanek, TV, Set Top Box, Kulkas
6. Ramdani Alias Patek, TV dan Set Top Box
7. Mursalin, TV dan Set Top Box
8. Yayan, TV dan Set Top Box (Sudah diganti baru, tapi tidak mau menyala)
Sementara, Pihak DPMPTSP Kabupaten Bengkulu Utara masih bungkam, baik itu melalui Kepala Dinas maupun Kasi Perizinan, ketika ditanyakan apakah benar bahwa sebelum menerbitkan Persetujuan Bangun Gedung (PBG) Menara tersebut, tidak dilakukan peninjauan lokasi, dengan melibatkan Tim Tekhnis PU-PR dan Tim Analisa Dampak Lingkungan (DLH) Kabupaten Bengkulu Utara. (Red)