DP, Bengkulu Utara – Dana Desa yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat agar digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat ternyata hanya isapan jempol bagi masyarakat Tebing Kaning, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Bagaimana tidak, Dana Desa dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur jalan rabat beton hanya sebagai ajang untuk mencari keuntungan bagi perangkat desa.
Perencanaan yang disusun oleh konsultan tentu dengan formulasi yang sesuai dengan keilmuan oleh tenaga Konsultan. Namun pada pelaksanaan formulasi diabaikan oleh TPK, sehingga diduga TPK sengaja melakukan kecurangan untuk meraih keuntungan dengan cara yang menyimpang.
Berangkat dari informasi yang terdengar, bahwa Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) tidak melaksanakan pekerjaan sesuai spek. Setelah mendapatkan informasi tersebut, awak media mencoba meresearch informasi yang beredar. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap perangkat desa, ternyata benar bahwa pekerjaan tidak sesuai spek. Bahkan perangkat desa menutup informasi dan dukomen publik.
Sekretaris Desa saat diwawancarai(25/9), mengatakan bahwa perencanaan dikerjakan oleh konsultan, namun konsultan dimaksud berupa perorangan atau CV, Sekdes mengaku tidak tahu. Sedangkan posisi Sekdes secara stelsel berperan sebagai koordinator pekerjaan tersebut. Mirisnya setiap pertanyaan awak media, sekdes menjawab silahkan tanye ke kades, seolah semua pekerjaan dimonopoli oleh Kades.
Ujar Sekdes, “Sebaiknya bapak tanyakan aja sama kades, soalnya semua pekerjaan itu kades nganukan pak, termasuk konsultannya, yang tau cuma kades.” Ujar Sekdes.
Sementara pak Selamat selaku Kepala Desa, beberapa kali ingin ditemui tidak berada di desa setempat, terlihat dari lampu teras rumahnya menyala disiang hari, menggambarkan keberadaan kades sedang di luar daerah. Saat ditanyakan kepada tetangga, tetangga Kades menyampaikan bahwa Kades sering ke Kabupaten Seluma, menemani anaknya yang tugas di Seluma.
Sementara Camat Arma Jaya Efri yoga, saat dimintai tanggapan, dirinya tidak memberikan komentar mengenai pekerjaan yang diduga tidak spesifikasi. Camat hanya berkata, “kami tidak paham mengenai pekerjaan kontruksi, silahkan tanya ke desa, atau bila perlu cari konsultannya yang paham kontruksi.”
Dari keterangan antar satu dengan yang lainnya, Karena dengan keterangan tidak tahu atau tidak paham, akan memberi peluang besar terjadinya kekeliruan atau kesalahan terhadap pekerjaan Rabat Beton yang terdapat di dua titik lokasi tersebut, mulai dari persiapan pelaksanaan sampai dengan teknik pengomposan. Sementara, sampai berita ini diturunkan, tenaga Konsultan belum dapat dikonfirmasi. Terlebih lagi TPK, saat dihubungi via telp, tidak mengangkat telp. (red)