DP, Bengkulu Utara – Melalui masa sidang III, Roger, S.E., sampaikan suara rakyat dari dapilnya. Yang mana jembatan tersebut sudah mengancam keselamatan pengguna. Roger membuktikan pentingnya masyarakat punya wakil duduk di parlemen, (20/11/2024).
Banyak masyarakat yang senang dengan sosok Roger, S.E., yang selalu berpenampilan sederhana, meskipun ia terlahir dari keluarga konglomerat yang ada di Kelurahan Lubuk Durian yang bersimbol huruf “SB”. Melalui kontestasi pileg 2024, masyarakat berhasil menghantarkan Roger, S.E., menduduki kursi DPRD Provinsi Bengkulu.
Berbicara tentang kondisi Jembatan (red. Lubuk Kuto) yang terletak di perbatasan antara wilayah kelurahan Lubuk Durian dengan Desa Lubuk Jale ini, memang sudah sejak lama membutuhkan revitalisasi. Pada massa kepemimpinan IPTU. Ratno sebagai Kapolsek Kerkap, Jembatan ini pernah diperbaiki secara swadaya dan bergotong royong dengan bekerja sama dengan Forum Kepala Desa dan pengusaha-pengusaha yang ada di sekitar.
Disampaikan oleh Roger, “Dalam 100 hari kerja sebagai anggota DPRD Provinsi Bengkulu menyampaikan agar mengganggarkan perbaikan jembatan Lubuk Durian. Selaku wakil rakyat yang telah dipercaya oleh rakyat, saya akan selalu menyampaikan aspirasi masyarakat dalam memperbaiki infrastruktur. Karena infrastruktur merupakan pondasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.” Pungkas Roger.
Ditempat terpisah, Irwandi, S.Ip yang akrab dipanggil (Dang Iwek) dan Gunawan (Wan Gun), merasa bangga atas kinerja yang ditorehkan oleh Roger. Menurut mereka, Roger dalam waktu yang belum lama, sudah memberikan berita baik bagi masyarakat Bengkulu Utara. Meskipun prosesnya tidaklah mudah, setidaknya sebagai wakil masyarakat yang duduk di parlemen sudah berjuang, bukan duduk dan ngantuk menikmati fasilitas.
Beber Irwandi, S.Ip, “Kami sangat bangga kepada Roger, dalam 100 hari kerja, sudah ada berita bagus untuk masyarakat Bengkulu Utara. Tentu harapan kami juga kepada masyarakat agar dapat memahami pentingnya kita punya wakil duduk di parlemen. Kalau kita tidak punya wakil, maka suara kita akan lambat didengar oleh petinggi atau Kepala Daerah.” Beber Irwandi. (red)