Program Ketahanan Pangan Desa Gunung Selan Dikelola Oleh TPK Khusus

0
436

DP, Bengkulu Utara – Melalui Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) khusus ketahanan pangan, Pemerintah Desa Gunung Selan, Kecamatan Argamakmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, laksanakan budidaya Lele, Cabe dan Jagung, serta pengadaan alsintan.(22/05/2025).

Melalui program ketahanan pangan tahun anggaran 2025 melibatkan TPK Khusus, tentu meringankan beban kerja Pemerintah Desa Gunung Selan. Pada tahun sebelumnya, program ketahanan pangan Desa dikerjakan oleh Pemerintah Desa secara langsung, yang sudah tentu menjadi beban kerja sebagai perangkat desa.

Berbeda dari pada tahun ini 2025, program Ketahanan Pangan Pemerintah Desa Gunung Selan dilaksanakan oleh pihak TPK khusus yang telah terbentuk beberapa waktu lalu. Sekaligus menguji kemampuan TPK yang baru terbentuk.

Khususnya TPK khusus Desa Gunung Selan, mulai memperlihatkan kinerja mereka. Tentu hal tersebut tidak lepas dari bimbingan oleh Kepala Desa serta perangkatnya, di bawah binaan Amir Hamzah selaku Kades Gunung Selan.

Budidaya Ikan Lele Pada Media Bioflok

Untuk pertama kalinya, TPK khusus ketahanan pangan Desa Gunung Selan dipercayakan untuk mengelola anggaran ketahanan pangan. Kali ini TPK diberikan tugas melaksanakan program ketahanan pangan hewani untuk budidaya Ikan Lele.

Kemudian untuk ketahanan pangan nabati, TPK khusus ketahanan pangan Desa Gunung Selan melaksanakan Budidaya Cabe dan Tematik Jagung. Khusus Ketahanan Pangan Nabati, TPK diberikan alsintan oleh Pemerintah Desa, berupa alat jenis cultivator. Alsintan dimaksudkan untuk menunjang suksesnya ketahanan pangan nabati.

Persiapan Lahan Program Ketahanan Pangan Nabati, Budi Daya Cabe, Tematik Jagung dan Penyerahan Alsintan

Amir Hamzah, Kepala Desa Gunung Selan saat diwawancarai awak media menyampaikan.

“Tahun ini ada dua jenis program ketahanan pangan, ada nabati dan hewani. Yang dilaksanakan oleh TPK khusus ketahanan. Berdasarkan hasil monitoring, persiapan lahan sudah hampir rampung.” Terang Amir.

Lanjut Amir, “Kemudian untuk ketahanan pangan hewani kita juga ada, yaitu berupa Budidaya Lele dengan media bioflok. Untuk bibit lele sudah dilepaskan pada wadah tersebut, tinggal lagi menunggu pertumbuhan dan pemeliharaan oleh TPK.” Lanjut Amir. (Adv)

Artikulli paraprakAkankah DPMD Sosialisasikan Kembali UU Pelayanan Publik Pasca Penusukan Kades Tanjung Karet
Artikulli tjetërPerdana Di Kecamatan Kota Argamakmur, Legalitas Koperasi Desa Merah Putih Hanya Menunggu Pengesahan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini