daerahpost.com,BU-Dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan dan antisipasi lonjakan harga serta ketersediaan bahan pokok, Sekretaris Daerah (Sekda) BU, H. Fitriyansyah, S.STP, MM, bersama unsur Forkopimda Kabupaten Bengkulu Utara melakukan inspeksi mendadak terhadap ketersediaan beras dan bahan pokok di Pasar Purwodadi Bengkulu Utara dan Gedung Bulog.
Sekda H. Fitriyansyah, S.STP, MM, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai langkah preventif atau pencegahan pasokan sembako harga, kegiatan ini dilakukan secara, untuk mengendalikan inflasi di Bengkulu Utara serta mengawasi lonjakan harga menjelang bulan Ramadan.
“Dalam pengecekan harga dan ketersediaan sembako ini, kami melibatkan seluruh stakeholder, termasuk Kapolres, Dandim, Kajari, Bulog, Dinas Perdagangan, serta instansi lain yang terkait,” ujarnya.
Menurutnya, tim gabungan tersebut mengunjungi pasar-pasar utama di Bengkulu Utara guna memantau harga dan pasokan bahan pokok sebagai komitmen pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan sembako.
“Pemerintah daerah sangat serius dalam memastikan ketersediaan dan stabilitas harga sembako, terutama beras, menjelang dan selama bulan suci Ramadan,” tambahnya.
Hasil pengecekan sementara menunjukkan bahwa harga dan pasokan sembako di pasar masih dalam kondisi stabil. Namun, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga dan pasokan sembako hingga Ramadan berakhir.
Kapolres Bengkulu Utara, AKBP. Lambe Patabang Birana, S.IK, MH, turut menambahkan himbauan kepada masyarakat untuk melaporkan jika menemui tindakan penimbunan bahan sembako.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan ke Polres atau Kapolsek terdekat jika menemukan informasi mengenai penimbunan bahan sembako seperti beras atau kebutuhan pokok lainnya. Kami akan segera mengambil tindakan,” tegasnya.
Kegiatan pengecekan harga dan ketersediaan sembako ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok demi agar supaya tidak terjadi kelangkaan dan lonjakan harga yang dapat merugikan masyarakat, terutama menjelang bulan suci Ramadan.(Red)