Daerahpost.com, Bengkulu Utara-Tujuan penambahan gedung sekolah dan sarana prasarana lain untuk meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan daya saing, serta menumbuhkan semangat dan rasa nyaman dalam kegiatan belajar dan mengajar. Tidak jarang tujuan akhir pembangunan di kesampingkan, demi mendapatkan kenikmatan sesaat oleh oknum. Seperti Pembangunan gedung pada salah satu Sekolah Menengah Pertama di Bengkulu Utara, terkesan asal jadi, diduga kurangnya keseriusan dalam mengawasi pembangunan, sehingga digunakan oleh oknum atau kelompok tertentu untuk melakukan keurangan.
Terpantau oleh awak media ini, terhadap pembangunan gedung di salah satu sekolah SMP yang ada di Bengkulu Utara, yang mana pembangunan terlihat asal jadi, tanpa memperhatikan spek yang harus diikuti dan yang sudah dirancang oleh konsultan perencana. Terpantau awak media, bahwa pembangunan pondasi batu kali, tanpa diberi urugan pasir terlebih dahulu. dan tampak batu yang diisi pada galian pondas yang telah disiapkan, tanpa memasukkan aduk terlebih dahulu. Tentu hal ini kulitasnya nanti diragukan, diduga hal tersebut disengaja guna untuk mengurangi bahan, sehingga mempengaruhi daya tahan bangunan itu sendiri.
Pada pembangunan gedung tersebut, bukan hanya mengesankan bahan bangunan yang sengaja ingin dikurangi, namun terkesan adanya petugas dari pihak Konsultan Pengawas tidak aktif dala melakukan pengawasan. Sedangkan konsultan pengawas sudah dialoasikan honorarium atau imbalan jasa agar melakukan tugas pengawasan. Selain itu juga dalam pengerjaan kontruksi tersebut, terlihat bahwa petugas K3 tidak melaksanakan tugasnya, terlihat para pekerja tidak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap,
Hal terseut sudah dikonfirmasikan dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, yaitu KUSNO(11/07) Pada Dinas Pendidkan Bengkulu Utara. Setelah diperlihatkan foto hasil dokumentasi awak media, maka Kusno selaku PPTK mengatakan akan meninjau pekerjaan tersebut, dan akan menginformasikan ke pihak media tentang hasil peninjauan ke lokasi pembangunan tesebut. (Red)