Diduga Pengerjaan Jalan Rabat Beton Desa Salam Harjo Tahun 2023 Asal Jadi,

0
171
Papan Mal Belum Lapuk, Tapi Betonnya Sudah Mulai Rusak

daerahpost.com,Bengkulu Utara-Dana Desa yang digelontor oleh pemerintah pusat bertujuan untuk membangun desa, gelontoran dana desa diharapkan dapat mempercepat pembangunan. Namun sangat disayangkan bila dimanfaatkan oleh oknum untuk memperkaya diri, sehingga berakibat merugikan masyarakat dan apa yang telah dicita-citakan hanyalah isapan jempol.

Salah satunya pembangunan di desa Salam Harjo Kecamatan Kerkap, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Pada tahun 2023 untuk di desa Salam Harjo, Dana Desa digunakan untuk membangun jalan rabat beton, namun sayang-nya baru berkisar satu tahun, jalan tersebut sudah mulai rusak, sedangkan jalan rabat hanya dilalui oleh kendaraan roda dua, karena jalan hanya berukuran lebar 157 centi meter.

Kepala Desa Salam Harjo, saat dikonfirmasi mengenai jalan yang sudah mulai rusak tersebut, Susi Kepala Desa Salam Harjo mengatakan;

jangan tanya saya pak, karena saya tidak tau menahu, silahkan tanya bendahara,”pungkas Kades Salam Harjo

lanjut kades, “karena mengenai jalan, semua tahapannya dulu bendahara yang urus, tanya aja sama bendahara, rumahnya di belakang mesjid” terang Kepala Desa

Setelah mendapat infomasi dari Kepala Desa, awak media mengonfirmasi Dedi selaku bendahara desa, yang mengurus semua sesuai keterangan kades. Sesampainya awak media di kediamannya Dedi, Dedi membenarkan atas apa yang diterangkan Kepala Desa.

iya memang saya yang urus semua, tapi berdasarkan musyawarah, konsultan juga saya yang nyari, emang kenapa pak, kok bapak datang nanya jalan itu, kalau mau nanya ke konsultan perencana, silahkan kerumahnya dekat SD sawah sana,” terang bendahara dengan nada yang terkesan sedikit marah

Setelah mengetahui alamat konsultan perencana, awak media mendatangi konsultan perencana atas nama Heri. Tanpa berbasa-basi, Heri langsung menanyakan maksud kedatangan awak media, awak mediapun langsung mewawancarai Heri selaku Konsultan perencana, lalu Heri menjawab pertanyaan awak media.

seharusnya itu belum rusak, kalau dikerjakan sesuai dengan perencanaan, Kalau bicara soal mutu, memang untuk desa saya pakai mutu beton dengan campuran 1:2:3, tapi kalau kubus sampel yang bapak tanya,  itu memang nggak dibuat, karena itu nambah lagi anggarannya, kalau soal kenapa itu sudah rusak, seharusnya emang belum rusak harusnya, tapikan ada pengawasnya waktu kerja dulu, coba tanya ke pengawasnya, karena  tugas saya hanya sebatas perencanaan, ” jawab Heri

Setelah itu awak media meminta tanggapan seseorang konsultan perorangan, yang juga diketahui mahir mengenai kontruksi, namun ia tidak ingin namanya disebut. Kepada awak media orang tersebut menjelaskan.

Kalau memang benar-benar dikerjakan dengan baik, tidak mungkin rusak secepat itu, apa lagi jika campuran 1:2:3, karena beton campuran 1:2:3 itu beton nomor satu atau kelas D.” terang seorang konsultan kontruksi tersebut

Imbuhnya, “memang saya lihat pembangunan desa, khususnya di Bengkulu Utara memang banyak yang aneh, Terkadang nilai anggarannya sangat besar, tapi jalan dibangun belum sampai Dua tahun sudah tidak karuan bentuknya.” imbuhnya pada awak media

terakhir ia sampaikan, “Kalau memang pakai campuran 1:2:3, tidak mungkin rusak secepat itu, saran saya lapor aja dulu ke APH, Tantang saja bendahara tersebut untuk menampilkan foto dokumentasi pada saat kerja, yakinlah bahwa foto dan jumlah HOK atau jumlah yang kerja pun pasti beda, kalau Dolak itu harus ada, karena untuk menjamin komosisi 1:2:3, tapi kalau Dolak aja enggak ada, berarti asal jadi.” (Red)

Artikulli paraprakMewakili Masyarakat, Kepala Desa Talang Tua Ucapkan Terimakasih Kepada Pemerintah
Artikulli tjetërPemerintah Desa Sumber Rejo Salurkan BLT-DD Juni-Juli 2024

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini