SPPG Kecamatan Kerkap Dikeluhkan, Menu Tanpa Nasi dan Penggunaan Saos Kemasan Disorot

0
238

DP, Bengkulu Utara – Pelayanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Kerkap menuai keluhan dari masyarakat. Pasalnya, dalam dua hari pelaksanaan, menu makan bergizi yang disajikan tidak menyertakan nasi. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai kesesuaian standar gizi yang diterapkan.

Pada Jumat (10/10/2025) dan Senin (13/10/2025), SPPG Kecamatan Kerkap dikabarkan menyajikan menu tanpa nasi. Tak hanya itu, secara estetika dan kelayakan bangunan, lokasi dapur SPPG Kerkap disebut berbeda dari SPPG lainnya. Armada pengiriman juga diakui belum memenuhi standar operasional (SOP) yang berlaku.

Saat dikonfirmasi, Arini, selaku Ahli Gizi SPPG Kecamatan Kerkap, membenarkan bahwa menu pada dua hari tersebut memang tidak menyertakan nasi. Namun ia menegaskan bahwa kandungan gizinya tetap sesuai standar.

Memang tanpa nasi, yang penting gizinya cukup dan sesuai standar,” ujar Arini.

Ketika ditanya lebih lanjut tentang indikator penilaian gizi yang digunakan, Arini tidak menjelaskan secara rinci, dan justru meminta wartawan untuk melihat melalui akun Instagram resmi SPPG Kerkap.

Pokoknya cukup. Kan setiap menu dan rincian gizinya sudah tertera di sana,” katanya sambil memperlihatkan unggahan Instagram.

Sementara itu, Davo, selaku Ketua SPPG Kecamatan Kerkap, memberikan jawaban singkat saat dikonfirmasi terkait hilangnya makanan pokok (nasi) dari menu.

Kami kan ada SOP, jadi semua pasti sudah sesuai,” ujar Davo.

Namun ketika disinggung mengenai penggunaan armada pengiriman yang berbeda dari standar umum, Davo mengakui bahwa pihaknya memang belum menggunakan armada khusus sebagaimana mestinya.

Terkait armada, seharusnya memang steril dan khusus. Tapi karena kami mengejar ketertinggalan, jadi kondisi ini sudah kami laporkan. Kami diarahkan untuk beroperasi dulu, makanya baru melayani satu sekolah,” jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya terbuka untuk memberikan data tambahan kepada media.

Silakan sampaikan data apa saja yang diperlukan, nanti kita agendakan pertemuan sembari kami siapkan data-datanya,” tandas Davo.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program nasional yang diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, terutama bagi masyarakat pedesaan seperti di Kecamatan Kerkap yang mayoritas bekerja sebagai petani. Namun, munculnya temuan seperti penggunaan saus kemasan dalam menu, menimbulkan pertanyaan terkait komitmen program terhadap pemberdayaan ekonomi lokal.

Menanggapi hal itu, pihak yang disebut sebagai Pembina Program Makan Bergizi Gratis Kabupaten Bengkulu Utara mengaku akan melakukan evaluasi terhadap SPPG yang diduga tidak menjalankan instruksi sesuai ketentuan.

Benar, kami di struktur sebagai pembina program ini. Kami tidak pandang bulu. Karena ini menyangkut pemenuhan gizi anak, kami akan evaluasi. Yang tidak mengikuti instruksi akan tahu akibatnya nanti,” tegasnya, tanpa bersedia disebutkan namanya.

Sebagai informasi, SPPG Kecamatan Kerkap saat ini melayani SMA Negeri 4 Bengkulu Utara dengan 782 porsi per hari. Operasionalnya melibatkan 31 tenaga kerja, termasuk 7 orang pencuci ompreng.(Red)

Artikulli paraprakPemerintah Desa Kota Lekat Mudik Gelar MDST, Sumur Bor Rampung Diserahkan ke Masyarakat
Artikulli tjetërPerhimpunan Mahasiswa RPL UT Bengkulu Harap Gubernur Helmi Hasan Lunasi Tunggakan SPP

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini