Daerahpost.com,Bengkulu Utara-Masyarakat Desa Padang Bendar, Kecamatan Hulu Palik, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, mengalami kerugian setelah dibangun atau didirikannya Menara Telekomunikasi oleh PT. Dayamitra Telekomunikasi Tbk. Adapun kerugian yang dialami masyarakat sekitar menara, berupa kerusakan terhadap barang elektronik seperti Televisi, Handphone, Kulkas dan freezer, kerusakan disebabkan oleh petir menyambar Menara yang baru saja dibangun. Selasa, (09/04/2024).
Berdasarkan keterangan masyarakat Desa Padang Bendar, dengan inisial MW, AG, AL dan SB, bahwa tower yang baru saja dibangun tersebut tersambar petir pada beberapa hari yang lalu, sehingga mengakibatkan beberapa bagian komponen menara tersebut rusak terbakar, yang disebabkan oleh energi listrik petir.
Masyarakat juga menerangkan pada awak media bahwa, kerusakan tidak hanya pada Menara, akan tetapi kejadian tersebut juga merusak barang-barang milik masyarakat sekitar Menara, sehingga mengakibatkan masyarakat mengalami kerugian, kerugian yang dimaksud berupa hilangnya fungsi dan pemakaian barang elektronik, yang dibeli menggunakan hasil keringat masyarakat.
Beber masyarakat pada awak media, kejadian tersebut bahkan hampir menelan korban jiwa, karena pada saat itu dua orang anak sekitar Menara hang baru beranjak usia remaja, waktu itu sedang main Handphone. Dua orang anak tersebut merupakan putra dari ibu Mun dan ibu Lena, dua orang anak tersebut merasakan adanya energi panas tepat pada bagian wajah, syukurnya mereka tidak mengalami luka bakar, hanya saja Handphone terlepas dari tangan.
Kepada awak media, masyarakat menyebutkan nama-nama pemilik rumah sekitar menara yang mengalami kerusakan barang elektronik dirumahnya masing-masing yang disebabkan oleh kejadian tersebut, antara lain:
1. Mawan (1 Kulkas, TV, 2 unit HP)
2. Agus (1 unit Kulkas)
3. Atun (Set Top Box dan TV)
4. Akuan (Set Top Box dan TV)
5. Awaludin (Set Top Box dan TV)
6. Herman (Set Top Box dan TV)
7. Suman (Set Top Box dan TV)
8. Loso (Set Top Box dan TV)
Masyarakat yang merasa mengalami kerugian, sangat berharap agar pihak PT. Dayamitra Telekomunikasi Tbk dapat menggantikan semua barang yang rusak disebabkan oleh sambaran petir tempo hari. Kemudian masyarakat juga berharap agar pihak perusahaan membuat dan menandatangani perjanjian bersama dengan masyarakat, yang berisikan tentang tanggungjawab perusahaan apabila terjadi hal-hal seperti ini, mengingat kontrak menara ini puluhan tahun lamanya.
“Kami sangat berharap kepada perusahaan, agar kerusakan yang kami alami untuk segera digantikan oleh perusahaan, kemudian tidak hanya itu, kami juga berharap kepada pihak perusahaan agar membuat perjanjian bersama masyarakat, ada hitam atas putihnya, karena bila nanti sudah digantikan, lalu kembali rusak tersambar petir, apa komitmennya kepada kami masyarakat, karena ini baru berusia 2 bulan, kami sudah dirugikan, apa lagi ini kontraknya puluhan tahun, jadi komitmennya harus jelas dan tertulis dibubuhi materai, supaya kuat.” tandas warga tersebut kepada awak media.
Setelah mendengar informasi dari masyarakat, selanjutnya awak media mencoba mengonfirmasi hal tersebut kepada pihak penyedia menara yaitu, PT. Dayamitra Telekomunikasi Tbk, atas nama Teguh Hidayah yang mengaku sebagai petugas legal dokumen pembagunan menara tersebut, melalui sambungan telepon. Teguh mengakui telah mengetahui kejadian tersebut, namun dikarenakan sedang cuti lebaran, maka Teguh Hidayah berharap agar masyarakat sedikit bersabar. disampaikan pula oleh Teguh Hidayah kepada awak media, bahwa semua kerusakan akan diganti, karena kejadian tersebut termasuk tanggung jawab PT. Dayamitra Telekomunikasi Tbk.
“Iya pak Predi, kita juga sudah menerima laporannya, dan itu sudah masuk laporannya, dikarenakan terkendala waktu cuti, jadi tolong sampaikan kepada masyarakat yang mengalami kerusakan, agar sedikit bersabar, agar masyarakat SOFT,” terangnya kepada awak media
lanjut teguh, “nanti kalau sudah masuk kerja, semua kita verifikasi barang apa saja yang rusak, kita data semua. hal seperti itu biasa, terkait berita acara konsultasi publik yang bapak tanyakan, semua ada kok, nanti kita tampilkan, dokumentasi foto masyarakat yang kita kumpulkan waktu itu, beserta berita acaranya, sekarang saya sedang dalam perjalanan, nanti saya telpon kembali pak Predi.” ujar teguh, lalu memutuskan sambungan telpon.
Pasca kejadian petir menyambar menara tersebut, kabarnya Arus listrik PLN juga sempat terputus selama 24 jam, adanya kerusakan pada jaringan listrik, namun saat ini sudah diperbaiki oleh petugas PLN.
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan informasi oleh awak media, maka bersama ini kami informasikan bahwa, saat ini pondasi menara mengalami penurunan permukaan tanah. Sehingga dikhawatirkan menara akan roboh lalu menimpah rumah warga, apabila kondisi menara saat ini tidak segera ditangani. Selanjutnya, pada meteran listrik yang rusak terbakar tersebut, juga terdapat tulisan nama Desa Air Banai. Oleh karena itu, maka kami menduga bawa pembangunan menara tersebut, awalnya direncanakan di Desa Air Banai, namun dengan alasan yang belum kami ketahui alasan kongkritnya, menara didirikan di Desa Padang Bendar, Kecamatan Hulu Palik, Kabupaten Bengkulu Utara.(Red)