DP, Bengkulu Utara – Belakangan ini tidak jarang Sekolah Negeri mendapatkan siswa yang sedikit. Selain itu juga pihak sekolah terkendala saat ingin bisnis dengan Produsen atau Distributor LKS. Untuk para Sahabat/i, yang menjabat sebagai Kepala Sekolah jangan hawatir, ada Tips dan Trik ala SMP Negeri 10 Bengkulu Utara agar Sahabat/i tetap untung, (31/03/2025).
Berdasarkan keterangan dan penjelasan Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Bengkulu Utara(6/3), kemudian dianalisa. Kendala yang dialami Sahabat/i itu saat ini sudah ditemukan solusi alternatif. Sehingga tetap bisa mendapatkan siswa yang banyak dan LKS bisa terjual banyak, berikut Tips dan Triknya:
-
- Pertama tips dan trik dapat siswa banyak meskipun belum diinput ke dapodik.
Sahabat/i jangan risau dengan data siswa yang tidak terinput sampai dengan semester II, karena input data siswa masih dapat diinput pada semester II. Untuk sementara, raport siswa yang belum terinput ke dapodik semester I, raport dibuat saja secara manual, sehingga siswa tetap memiliki NISN. Nanti setelah memasuki semester II, barulah data siswa diinput ke dapodik.
Bila ada yang menanyakan kenapa bisa seperti itu, jawab saja dengan alibi data overload disebabkan siswa tahun sebelumnya yang tidak naik kelas, terlambat mendaftar ulang, sehingga pihak sekolah tidak mengetahui anak yang tidak naik kelas tersebut masih tetap ingin melanjutkan sekolah.
-
- Kedua Tips dan Trik agar tetap bisa bisnis LKS.
Nah sahabat/i Tips dan Trik yang kedua, agar tetap dapat bisnis LKS, sahabat/i pahami substansi mengenai larangan menjual LKS. Yang dilarang menjual LKS ialah kepala Sekolah atau Guru, bukan pengurus Koperasi Sekolah. Nah sampai di situ, tentunya Sahabat/i harus pahami subtansi siapa yang dilarang menjual LKS.
Biarkan saja pengurus Koperasi Sekolah bernegosiasi dengan Produsen atau Distributor LKS, sebagai Kepala Sekolah dan Guru, nantinya tinggal menyesuaikan dengan apa yang diputuskan oleh pengurus Koperasi dengan Produsen atau Distributor LKS. Sahabat/i tinggal menerima hasil dari negosiasi mereka.
-
- Ketiga Tips dan Trik Agar tidak diinterogasi reporter atau wartawan
Tips dan Trik yang ketiga ini sangat penting dan penentu. Pada era Pemerintah yang dituntut transparan seperti sekarang ini, menciptakan akses terbuka bagi publik untuk memperoleh informasi terkait kebijakan, anggaran, dan penggunaan sumber daya publik. Oleh karena itu pengawasan dapat dilakukan oleh siapapun, termasuk reporter atau wartawan, yang menjalankan fungsi Control of the Change (kontrol sosial).
Manakala ada reporter datang bertanya mengenai data dapodik, pengisian data siswa pada raport semester I, hal tersebut tindakan manipulasi atau tidak, serta bagaimana bisa Barang dagangan Koperasi Sekolah bisa dijadikan acuan program pengajaran terhadap siswa. Sahabat/i bisa menghubungi bodyguard, dengan kata lain, Sahabat/i harus mempersiapkan bodyguard yang siap datang kapan diperlukan.
Selanjutnya biarkan bodyguard yang bekerja, untuk mengintimidasi, mengancam, bahkan mengutarakan ajakan berkelahi serta akan berbuat anarkis, terhadap Jurnalis yang ingin mengulik informasi mengenai data siswa dan Penjualan LKS.
-
- Keempat Tips dan Trik memilih bodyguard handal
Sebagai refrensi dalam memilih bodyguard, Sahabat/i dapat menyontohkan tips dan trik Sirnawati, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Bengkulu Utara, saat diinterogasi reporter, ia terhubung dengan bodyguardnya. Sirnawati, S.Pd jadikan Rahman suaminya menjadi bodyguard. Sangat diyakini seorang suami akan siap dengan segala konsekuensi ketika diminta oleh sang istri menjadi bodyguard. Bahkan siap bekerja pada waktu/jam dinas. Pada Kamis, 6 Maret 2025, sekira pukul 10:33:09 WIB, Rahman tidak takut mencampuri urusan pekerjaan atau kedinasan, saat reporter sedang wawancara, Rahman mengeluarkan ajakan berkelahi kepada reporter.
“Kau selesaikanlah dulu wawancara kau, aku nunggu kau di luar, belago kito.” ujar Rahman sambil meninggalkan ruangan Kepala Sekolah.
Demikianlah Tips dan Trik yang bisa diterapkan oleh Sahabat/i, jika Sahabat/i menginginkan sekolah yang dipimpin tetap dapat siswa yang banyak. Perlu diingat, jumlah Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dikucurkan ke sekolah, tergantung dengan jumlah siswa. Semakin banyak siswa, maka Dana BOS yang dikelola semakin besar.
Selain itu juga, jumlah siswa yang banyak juga menjadi indikator penentu besaran keuntungan akan didapatkan bila adanya pengadaan seragam sekolah dan LKS. Semakin banyak siswa, semakin banyak seragam dan LKS yang terjual.
Sahabat/i jangan hawatir untuk menerapkan Tips dan Trik ini, karena ini sudah teruji. Buktinya saudara Kusno, S.Pd., selaku Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara, tidak mengambil tindakan serius setelah dikonfirmasi oleh awak media. Padahal SMP tersebut bernaung di bawah bidang yang saudara Kusno, S.Pd pimpin, namun saudara Kusno, S.Pd hanya menjawab ringan, seolah tanpa beban jabatan.
“Itu sudah saya telepon Kepala Sekolahnya, yang jual LKS itu Koperasi bukan guru atau Kepala Sekolah.” Elak Kusno
Demikianlah Tips dan Trik ala SMP Negeri 10 Bengkulu Utara, yang mungkin dapat diterapkan oleh Sahabat/i, selaku Kepala Sekolah.
Semoga bermanfaat… !!! (Red)