Gapoktan Tanjung Harapan Abaikan Peringatan Dinas Perkebunan, Kasus Replanting Terus Berproses

0
109

Daerahpost.com, Bengkulu Utara, 08/08/2024 – Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Tahun 2019, yang diterima oleh Gabungan Kelompok Tani Tanjung Harapan, Desa Tanjung Putus, Kecamatan Kerkap, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, sepertinya mewariskan bom waktu. Pasalnya terdapat lahan seluas 3.6856 Ha, hingga saat ini sawit tak kunjung ditanami. Sehingga mengakibatkan kerugian negara berkisar Rp. 92.140.000 (Sembilan Puluh Dua Juta Seratus Empat Puluh Ribu Rupiah).

Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) merupakan salah satu Program Strategis Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit. PSR membantu pekebun rakyat memperbaharui perkebunan kelapa sawit mereka dengan menggunakan benih kelapa sawit yang lebih berkelanjutan dan berkualitas.

Agar program PSR dapat berjalan sesuai harapan, maka Calon Pekebun dan Calon Lahan (CPCL) terlebih dahulu diberikan sosialisasi, agar pada saat pelaksanaan
Kegiatan Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun (PKSP) tidak menimbulkan masalah yang tidak diinginkan.

Namun hal tersebut terkesan berbeda dengan yang ada di Gapoktan Tanjung Harapan. Berdasarkan Berita Acara Penyampaian Hasil Monitoring Pendamping Kemajuan Fisik Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun (PKSP) oleh Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara. Pada tanggal 21 September 2023, dengan nomor : 500/2144/DISBUN/2023, terdapat salah seorang anggota atas nama Arsyat menolak melakukan penanaman pada lahan yang sudah diusulkan, dengan alasan bahwa saudara Arsyat berasumsi dana bantuan dapat diterima dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 25.000.000/Ha.

Sementara di sisi lain, sebelum mengeluarkan surat rekomendasi teknis dengan No. 74311.400/8/8/2019 tanggal 14 Agustus 2019, tentunya Pihak Dinas Perkebunan sudah melakukan pemeriksaan kelengkapan administrasi, termasuk surat pernyataan dan pemberian kuasa dari anggota kepada pengurus Gapoktan untuk melakukan setiap tahapan pekerjaan, termasuk penanaman, mengingat program PSR dikerjakan oleh kelompok.

Pada saat ditanyai mengenai verifikasi administrasi berkas pengajuan, Kepala Bidang Pengembangan Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara atas nama Surya Mulyadi, SP menerangkan.

Kalau sosialisasi, sebelumnya sudah kita lakukan, kalau pekerjaan memang sudah didelegasikan kepada kelompok. Namun pekerjaan penanaman juga juga termasuk atau tidaknya, kami belum tahu. Sementara jika mau kita lihat di berkas pengajuannya, berkasnya sudah disita Kejati Bengkulu.” Terang Surya pada awak media

Imbuh Surya, “Kalau situ punya akses silahkan dicek sendiri di Kejati Bengkulu. Terus terang sampai sekarang kami masih terus dipanggil oleh Kejati Bengkulu, untuk dilakukan pemeriksaan, termasuk Gapoktan Tanjung Harapan, Desa Tanjung Putus.” Terang Surya

Lebih lanjut ia menerangkan, “kalau tujuan pemerikasaan oleh pihak Kejati Bengkulu lakukan ke kami sekarang, kami kurang tahu. Kalau saya lihat, pemeriksaan dilakukan untuk menyelidiki pekerjaan fisik, yang berhubungan dengan alat berat, mungkin itu.” tutup Kabid terkesan khawatir

Informasi terhimpun oleh media ini, permasalahannya bukan saja terkait lahan milik Arsyat yang tidak ditanami, namun juga biaya terasering dan bibit turut dipertanyakan. Menurut pengakuan seorang anggota yang belum mau namanya disebut, dirinya harus menjual dua ekor sapi, agar dapat membayar biaya BBM alat dan bibit yang kurang.

Saya mau nanya ke bapak, apakah biaya buat teras replanting itu memang tidak ditanggung penuh oleh program replanting, soalnya kalau punya saya waktu itu saya nombok. Tombokan tersebut untuk bayar minyak alat, sama beli bibit yang kurang. karena waktu itu saya merasa rugi kalau lahan saya nggak pake teras dan kurang bibit. Jadi terpaksa saya jual sapi saya Dua ekor, supaya bisa di teras dan beli bibit supaya cukup. Tapi kalau memang sudah ditanggung semua, saya minta gapoktan kembalikan uang saya.” Pinta anggota Gapoktan Tanjung Harapan, dengan ekspresi kesal.

Sementara Ketua Gapoktan Tanjung Harapan belum bisa dimintai hak jawab, karena saat dikonfirmasi awak media, yang bersangkutan sedang di luar daerah, sedang menjenguk kelurga sakit di salah satu Rumah Sakit yang ada di Kota Bengkulu. (Red)

Artikulli paraprakCamat Kerkap Akan Minta PMD Pantau Pembangunan Drainase Desa Kedu Baru
Artikulli tjetërPemerintah Desa Batu Roto Gelar Acara MDST

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini