Daerahpost.com, Bengkulu Utara – Tekan angka stunting, Puskesmas Argamakmur, Kelurahan Gunung Alam, Kecamatan Argamakmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, berikan makanan tambahan pada balita gizi kurang, (2/10/2024).
Melalui Kepala Tata Usaha Puskesmas Argamakmur atas nama Widiawati, STR.Keb, di dampingi oleh Tim Gizi atas nama Ns.Citra Aprilia Kurniawati, S.Kep dan Rati Sari Wulandari, Amd.Gz sebagai penanggung jawab program gizi, Citra Aprilia menerangkan bahwa di tahun 2024, Puskesmas Argamakmur telah menjalankan program pemberian makanan tambahan, yang menyasar 30 balita selama 28 hari.
“Sesuai juknis pemberian makanan tambahan hanya berat badan dan tinggi badan kurang dengan penyakit penyerta, untuk stunting murni tidak.” terang Ns.Citra Aprilia Kurniawati, S.Kep
Puskesmas Argamakmur juga telah lakukan penanganan terhadap 3 anak kurang Gizi dengan penyakit penyerta, berupa Labioskiziz, Palatoskiziz, glukoma dan TBC. Kasus tersebut terdapat di Dua Desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Argamakmur, yaitu desa Dataruyung dan Desa Gunung Selan.
Untuk di Desa Dataruyung ditemui kasus satu orang anak kurang gizi dengan penyakit penyerta labioskiziz dan palatoskizis. Sementara di Desa Gunung Selan terdapat dua anak kurang gizi dengan penyakit penyerta yang berbeda, satu anak glukoma dan satunya lagi TBC.
Terhadap anak tersebut, labioskiziz telah dilakukan operasi, sementara untuk palatoskiziz belum dapat dilakukan, karena berat badan anak tersebut belum memenuhi standar. Kemudian anak kurang gizi dengan penyakit glukoma, telah selesai dilakukan penanganan medis dan dirujuk ke rumah sakit Bandung. Sedangkan untuk anak gizi kurang dengan penyakit penyerta TBC, telah selesai menjalankan pengobatan dengan hasil pemeriksaan terakhir, TBC anak tersebut negatif. Agar berat badan anak tersebut dapat tercukupi sesuai standar, pihak Puskesmas melalui program gizi memberikan makanan tambahan selama 28 hari.
Citra menjelaskan program pemberian makan tambahan dibebankan pada Dana BOK, untuk Puskesmas Argamakmur mendapatkan alokasi sebesar Rp. 210.000.000 (Dua Ratus Sepuluh Juta Rupiah), namun hanya terserap Rp. 31.920.000 (Tiga Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah). Masing-masing anak mendapatkan senilai 16.500 dengan persentase penggunaan 80% untuk pembelian bahan, 15% biaya masak/catering dan 5% untuk biaya dokumentasi.
Dikarenakan Citra menyampaikan bahwa sasaran program pemberian makanan tambahan 30 balita dengan durasi 28 hari, kemudian dihubungkan dengan besaran dana yang terserap hanya Rp 31.920.000 (Tiga Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah), maka awak media mencoba meminta informasi tentang persebaran 27 anak lainnya yang juga merupakan sasaran program pemberian makanan tambahan. Anehnya pegawai puskesmas menolak untuk memberikan informasi.
“Terkait foto atau dokumentasi atau informasi persebaran anak kurang gizi, belum bisa kami berikan. Tapi kalau sudah dapat izin dinas, nanti semua akan kami berikan. Untuk itu silahkan bapak izin ke dinas, bapak silahkan Ke Kadis, nanti bapak akan di arahkan ke kesga gizi.” Terang Widiawati, STR.Keb Kepala TU Puskesmas Argamakmur. (Red)