daerahpost.com, Bengkulu Tengah-Pekerjaan Long Segmen (Pemeliharaan Rutin, Pemeliharaan Berkala, Peningkatan/Rekontruksi) Ruas Jalan Lubuk Durian-Lubik Sini, yang berlokasi di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, berpotensi tidak sesuai perencanaan. Pasalnya pada saat awak media ingin mengkonfirmasi pekerjaan yang sedang berjalan, di lapangan belum dapat ditemui petugas dari pihak kontraktor (CV. Sri Kontruksi) yang paham secara lengkap mengenai rencana kerja sesuai gambar dan disain.
Terpantau oleh awak media pada(7/7), telah terdapat progres pekerjaan, baik itu drainase maupun pengerjaan jalan jalan yang akan dihotmix tersebut. Pada pengerjaan Drainase ditemukan pekerjaan yang berbeda dengan pekerjaan batu pasangan pada umumnya. Pada umumnya pengerjaan batu pasangan untuk drainase, biasanya berbentuk trapesium siku-siku, namun pada pekerjaan kali ini berbetuk jajar genjang dan trepesium sembarang. Saat dilihat pada direksi keet, tidak tersedia gambar dan disain untuk pekerjaan drainase. Saat ditanyakan pada petugas di lapangan, “Yanto dan Arwin” memberi jawaban bahwa gambar ada di kantor dan tidak mungkin dibawa ke lapangan.
Sementara untuk pengerjaan jalan yang akan dihotmix, gambar dan disain terpampang di pada dinding depan direksi keet, pada gambar terpampang menginformasikan bahwa terdapat lapisan sirtu, namun pada saat di lapangan, terpantau bahwa terlihat tanpa lapisan sirtu terlebih dahulu. Agar asumsi tidak menjadi asumsi liar, maka awak media bermaksud untuk menanyakan hal-hal tersebut kepada pelaksana, demi mendapatkan penjelasan dari pelaksana secara detail. Namun sangat disayangkan atas sikap Arwin, yang tidak mengangkat telpon dan membalas pesan whatsAp, terkesan menghindar untuk memberi informasi.
Tentu hal tersebut penting untuk diklarifikasi oleh pihak kontraktor, lebih-lebih lagi untuk pekerjaan drainase, karena apa bila gambar disain berbeda dengan yang dikerjakan, tentu hal tersebut mempengaruhi, Volume pekerjaan, HOK dan belanja bahan atau material, Belum lagi K3 da APDnya, yang anggaranya 1,5%-2,5% dari nilai anggaran, yang juga harus dipertanggungjawabkan. Sementara kontak person pelaksana sampai saat ini belum diberikan oleh Arwin, sehingga awak media belum dapat terhubung dengan pelaksana. (Red)